Arsip:

Environment

Press Release Kegiatan Observasi Lingkungan dari Wiramuda Diklatsar XLII GEGAMA

Bentang Alam dan Budaya Gunung Batur Agung

Kegiatan Observasi Lingkungan di Gunung Batur Agung

8 Maret 2025, Gunungkidul – GEGAMA kembali melakukan kegiatan observasi lingkungan di Gunung Batur Agung, yang berada di Gunungkidul tepatnya di Dusun Karang Wetan, Kelurahan Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY, pada koordinat  7°55’33,6”LS 110°42’24,7”BT. Letak Gunung Batur Agung sangat unik karena saling berdekatan dengan gunung lain seperti Gunung Ireng dan Nglanggeran. Gunung Batur Agung memiliki daya tarik tersendiri, walaupun ukurannya yang tidak terlalu besar dan ketinggian yang relatif rendah yaitu kurang lebih 410 mdpl.  read more

Artikel Kegiatan Observasi Lingkungan dari Wiramuda Diklatsar XLI GEGAMA

Bentang Alam dan Bentang Budaya di Gunung Ireng Gunungkidul

Gunung Ireng berada di Gunungkidul, DIY yang membentang dari Desa Nglaroh di bagian barat laut hingga Desa Giripurwo di bagian tenggara. Gunung purba ini terletak pada koordinat 7°52’57″LS 110°29’23″BT. Ciri khas unik yang terdapat di Gunung Ireng ialah letaknya yang berdekatan dengan Gunung Api Purba Nglanggeran di Kecamatan Patuk. Daya tarik yang dimiliki oleh Gunung Ireng mungkin tidak sebesar gunung api purba lainnya. Namun, keindahannya menyimpan banyak kisah, baik dari bentang alam maupun bentang budayanya. Artikel ini disusun untuk mengidentifikasi bentang alam dan bentang budaya geologi gunung api purba Gunung Ireng. read more

Menelusuri Aspek Geomorfologi dan Budaya: Observasi Lingkungan Gunung Ireng 2024

PRESS RELEASE OBSERVASI LINGKUNGAN 2024

Yogyakarta – Sebanyak 16 anggota Wiramuda XLI telah mengikuti kegiatan Observasi Lingkungan 2024 yang berlangsung di Gunung Ireng, Kabupaten Gunungkidul pada Minggu, 24 Maret 2024. Kegiatan ini berfokus pada pengamatan dan pemahaman mengenai karakteristik bentang alam vulkanik dan bentang budaya yang unik di wilayah tersebut.

Gunung Ireng terletak di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, D. I. Yogyakarta. Dengan jarak tempuh sekitar 1 jam dari kota Yogyakarta dan berjarak kurang lebih 25 km, Gunung Ireng dipilih menjadi wilayah Obsevasi Lingkungan 2024 karena bentuklahannya yang unik. Anggota wiramuda XLI yang mengikuti kegiatan ini antara lain Alvin (Jalak), Adinda (Apung), Annisa (Rumbai), Nara (Tutu), Dipta (Bayan), Tasya (Timor), Nindya (Cegar), Allyssa (Sepah), Elvanicky (Gemak), Filda (Emprit), Humai (Pleci), Ardra (Banggai), Aufa (Kacer), Sintya (Sikep), Ainna (Punai), dan Salwa (Sula). Adapun peserta lainnya yang berfungsi sebagai pendamping adalah Majiid (Gatheng), Furqon (Celung), Baihaqi (Katur), Jariyan (Torong), Maulydia (Mundhu), Eswa (Peni), Ryana (Idhep), Soenja (Solu), Mahad (Mandau), Rifki (Tembing), Yordan (Pudhak), dan Salma (Menik). read more

Keberanian dan Dedikasi dalam Simulasi SAR dan ESAR di Bukit Buju

Kegiatan DIKJUT Divisi Hutan Gunung telah dilakukan selama 3 hari yaitu mulai dari tanggal 23-25 Juni 2023 di Bukit Buju, Kopeng Wetan, Sutopati, Kajoran, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari 6 orang anggota aktif GEGAMA dan 10 orang anggota wiramuda GEGAMA. Anggota aktif GEGAMA yaitu Soenja (Solu), Itul (Canang), Pudy (Ligu), Wafiq (Sepa), Fahri (Posoy), dan Azizah (Randai). Sedangkan 10 anggota wiramuda yaitu Adi (Gamang), Radell (Badik), Mahad (Mandau), Yordan (Pudhak), Jariyan (Torong), Maulydia (Mundhu), Tri (Juwis), Salma (Menik), Elma (Rintip), dan Lia (Jeprak). Materi kegiatan DIKJUT ini yaitu Search and Rescue (SAR) dan Explore Search and Rescue (ESAR). read more

Memetakan Virus: Sebuah Pelajaran dari Pandemi

Virus merupakan sebuah benda mati tak kasat mata yang sangat berbahaya. Secara diam-diam, virus bisa menjadi penyebab kematian. Dalam catatan sejarah, sudah ratusan juta orang mati karenanya.

Sumber: Wiki

Virus sulit sekali terdeteksi. Karena itu, sangat sulit untuk melawannya. Yang bisa kita lihat hanyalah efeknya. Penyebarannya, gejalanya, dan kematian yang diakibatkannya

Bagaimana bisa kita berkutik atau bertindak, terhadap sesuatu yang tidak bisa kita lihat? Sesuatu yang bahkan tidak kita ketahui keberadaannya? Orang-orang di masa lalu, bahkan seringkali menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Menganggapnya sebagai sebuah sihir, sebuah hal yang ajaib. read more