MAPALA GEGAMA UGM Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi
Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi

Mengarungi Keajaiban Alam: Rafting di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah

 

Yogyakarta – Divisi Arung Jeram GEGAMA mengumumkan telah menyelesaikan kegiatan Latihan Dasar Arung Jeram yang dilaksanakan di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah. Terletak di tengah-tengah lanskap yang memukau di Jawa Tengah, Sungai Elo menawarkan petualangan rafting melalui jeram-jeramnya yang menegangkan, dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun dan pemandangan yang memukau.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 8-9 Februari 2024 ini, bertujuan untuk mengenalkan Divisi Arung Jeram kepada anggota baru GEGAMA. Keterampilan dan pengetahuan dasar dalam arung jeram seperti teknik dayung dan teknik rescue dasar serta protokol keselamatan, dan kesadaran lingkungan diperkenalkan dalam kegiatan Latihan Dasar Divisi Arung Jeram ini.

Materi yang disampaikan berupa teknik dayung dasar, yaitu teknik dayung maju, dayung mundur, dayung tarik, dan dayung pancung. Pada materi rescue dasar diperkenalkan teknik renang pasif saat melewati jeram dan renang aktif setelah melewati jeram. Teknik flip-flop juga tidak lupa diperkenalkan kepada anggota muda, beberapa anggota juga telah melakukan teknik rescue terhadap teman yang butuh untuk di-rescue. Mengenai prosedur dan bahaya saat pengarungan telah disampaikan kepada peserta agar dapat lebih aware dan peduli terhadap kondisi sekitar, peralatan yang digunakan, serta terhadap sesama.

Sebanyak 17 Wiramuda DIKLATSAR XLI GEGAMA telah menyelesaikan kegiatan Latihan Dasar (LATSAR) Divisi Arung Jeram, diantaranya yaitu Adinda (Apung), Humai (Pleci), Allyssa (Sepah), Annisa (Rumbai), Aufa (Kacer), Elvanicky (Gemak), Faiza (Orru), Filda (Emprit), Lisriena (Sriti), Alvin (Jalak), Nara (Tutu), Nawasdipta (Bayan), Nindya (Cegar), Salwa (Sula), Sintya (Sikep), Tasya (Timor), dan Ainna (Punai). Sedangkan pengurus dan paska yang terlibat yaitu Furqon (Celung), Baihaqi (Katur), Nabila (Manggar), Savrida (Rampe), Ryana (Idhep), Larasati (Tuntut), Aisyah (Dende), Arni (Asak), Rifki (Tembing), Majiid (Gatheng), dan Haris (Baito).

Dalam arus kehidupan yang kadang-kadang menghantam dengan keras, arung jeram mengajarkan kita pelajaran berharga tentang ketahanan, keberanian, dan kebersamaan. Sama halya dalam arung jeram, kita dihadapkan pada tantangan yang tidak terduga dan jeram-jeram yang menantang. Namun, kunci untuk melewati semua ini adalah dengan tetap tenang di tengah badai, memiliki keberanian untuk menghadapi setiap belokan yang tak terduga, dan lebih penting lagi, mempercayai satu sama lain dan bekerja sama sebagai tim.

Dalam arung jeram, setiap anggota tim memiliki peran penting. Ada yang menjadi pemimpin perahu biasa disebut skipper, yang bertanggung jawab untuk membimbing dan mengambil keputusan yang tepat di saat-saat kritis. Ada pula anggota tim lainnya yang bertugas untuk mendayung dengan kekuatan dan kekompakan, membantu menjaga keseimbangan perahu dan mengatasi arus yang ganas.

Meskipun penuh dengan tantangan, arung jeram juga memberikan pengalaman yang luar biasa dan kegembiraan yang tak terlupakan. Ketika kita berhasil melewati setiap jeram, kita merasakan kebanggaan karena berhasil menaklukkannya. Pengalaman ini mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah di hadapan kesulitan, tetapi terus maju dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak tergoyahkan.

Jadi, dalam kehidupan ini, mari kita terus mengikuti petuah dari arung jeram: tetap tenang di tengah badai, memiliki keberanian untuk menghadapi setiap tantangan, dan selalu percaya bahwa bersama-sama, kita bisa mengatasi segala rintangan dan meraih kesuksesan yang gemilang.

Arung Jeram GEGAMA! Arus Deras Gas…Bablas

Penulis: Ryana Junianti

Editor: Clara Alverina