MAPALA GEGAMA UGM Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi
Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi

Cuaca Bersahabat, Mengarungi Sungai Elo dengan Semangat

Cuaca Bersahabat, Mengarungi Sungai Elo dengan Semangat

Divisi Arung Jeram GEGAMA telah menyelesaikan Pendidikan Lanjut Arung Jeram (DIKJUT) 1 yang dilaksanakan di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu, 20 April 2024. Sungai Elo dengan arus dan jeramnya yang memacu adrenalin, pantas untuk dijadikan lokasi DIKJUT dengan keamanannya yang terjamin. Tujuan kegiatan ini adalah penyampaian materi kepada anggota Wiramuda XLI GEGAMA Divisi Arung Jeram sebagai materi lanjut dari materi dasar yang sebelumnya sudah diberikan. Rangkaian kegiatan DIKJUT terdiri atas survei lokasi, materi ruang, latihan, dan hari h DIKJUT itu sendiri.

Kegiatan DIKJUT 1 Divisi Arung Jeram GEGAMA ditujukan kepada anggota Wiramuda XLI GEGAMA yang diikuti oleh Adinda (Apung), Annisa (Rumbai), Ardra (Banggai), Tasya (Timor), Liesrina (Sriti), Nindya (Cegar), Aufa (Kacer), Salwa (Sula), dan Baihaqi (Katur). Adapun anggota aktif yang mendampingi kegiatan DIKJUT, yaitu Aisyah (Dende), Annisa (Asak), Furqon (Celung), Mahad (Mandau), dan Ryana (Idhep).

Materi yang disampaikan dan dipraktikkan pada DIKJUT 1 berupa materi dasar seperti renang jeram dan flip-flop, dan materi lanjut seperti skippering dan Z-drag. Renang jeram merupakan teknik dasar untuk menyalamatkan diri saat badan terjatuh dari perahu. Setiap lompatan renang jeram dibutuhkan tekad dan keberanian yang kuat untuk menghadapinya. Adapun flip-flop merupakan teknik untuk membenarkan posisi perahu sehingga dibutuhkan komitmen untuk membenarkan perahu yang posisinya terbalik.

Dokumentasi kegiatan: Para anggota sedang mempraktikkan flip-flop

Materi lanjut yang disampaikan berupa skippering, yaitu satu anggota dipercaya untuk mengambil alih dan mengarahkan kapal menggunakan teknik-teknik manuver. Salah satunya adalah dayung C yang membentuk huruf C mengarah ke perahu supaya perahu mengarah ke kanan atau kiri, tergantung dari posisi skipper. Selain itu, ada dayung blok, yaitu teknik yang berlawanan dari dayung C. Teknik tersebut dilakukan dengan cara menahan arus menggunakan dayung supaya perahu mengarah ke kanan atau ke kiri. Adapun dayung J merupakan teknik untuk memajukan kapal dengan cara melakukan dayung maju dan melakukan dayung blok untuk meluruskan kapal. Skippering merupakan materi yang perlu memerhatikan angle, timing, dan motion untuk bisa melewati jeram dengan mulus. Materi lanjut kedua adalah Z-drag yang merupakan teknik untuk menarik perahu supaya lolos saat tersangkut. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan tali, jummar ascender, croll, throwing bag, dan carabiner.

Para anggota mempraktikkan rescue renang jeram

Pengarungan dilakukan sebanyak dua kali. Pengarungan pertama diisi dengan praktik materi yang diujikan. Meski demkian, kondisi cuaca yang cerah dan debit air yang tinggi memberikan kesan dan kenangan yang tidak terlupakan. Di samping itu, pengarungan kedua dengan cuaca yang mendung dan debit air yang lebih rendah memberikan kesempatan kepada para anggota untuk melakukan skippering hingga batas garis finish pengarungan.

 

Penulis: Ardra Adhyatma alias Banggai

Editor: Clara Alverina alias Rikuh