Di Antara Karst dan Samudera: Saksi Genggaman Mimpi dan Jejak Keberanian
Awal bulan Februari, 16 dari 20 anggota Wiramuda DIKLATSAR XLII GEGAMA telah melaksanakan rangkaian Latihan Dasar (Latsar) divisi Panjat Tebing di Pantai Siung. Latsar yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 6 sampai 8 Februari 2025 mengalami pergantian peserta karena kegiatan yang dilaksanakan bersamaan dengan Latihan Dasar divisi Penelusuran Gua. Pada hari pertama, peserta yang berada di Panjat Tebing, yaitu Jeihan (Opak), Fadhil (Digul), Fariel (Bone), Melati (Kandis), Ino (Sampit), Helen (Kawa), Leyna (Rokan), dan Nadia (Jelai). Sementara pada hari kedua, peserta yang berada di Panjat Tebing, yaitu Yoel (Pawan), Ikhsan (Mapi), Bayu (Poso), Dion (Tallo), Naufal (Kampar), Putri (Musi), Ami (Anai), dan Aurell (Wampu). Selain itu, beberapa panitia yang ikut membersamai peserta, yaitu Filda (Emprit), Faiza (Orru), Nara (Tutu), Alvin (Jalak), Salwa (Sula), Ardra (Banggai), Nindy (Cegar), Ainna (Punai), Ola (Apung), Allyssa (Sepah), Ryana (Idhep), Salma (Menik), Elma (Rintip), Aprillia (Jeprak), dan Haqi (Katur). Dengan demikian, secara keseluruhan Latsar Panjat Tebing kali ini diikuti oleh 31 orang.
Pantai Siung menjadi lokasi pemanjatan yang dipilih setiap tahunnya oleh MAPALA GEGAMA untuk melaksanakan dan memperkenalkan tebing secara langsung kepada anggota Wiramuda XLII. Selain karena keindahan alam yang dimilikinya, Pantai Siung juga memiliki tebing yang terkenal dengan batuan karstnya, sehingga peserta tidak hanya melakukan pemanjatan, melainkan juga mempelajari salah satu materi yang terdapat pada mata kuliah di Fakultas Geografi. Sesuai dengan slogan Panjat Tebing, yaitu “Genggam, Cengkram, dan Pancal”, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan materi dasar pemanjatan, seperti penggunaan alat-alat saat pemanjatan, etika, keamanan, dan teknik pemanjatan yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), serta pemahaman mengenai bentang alam dan bentang budaya yang terdapat di lingkungan sekitar area pemanjatan.
Cuaca cerah di siang hari dengan panas terik matahari yang sangat menyengat tidak menghentikan semangat peserta untuk menaklukan tebing-tebing di Pantai Siung. Pemandangan laut dari puncak tebing menjadi salah satu pemandangan terbaik dan terindah yang tak terlupakan bagi para peserta. Pemanjatan kala itu yang diajarkan kepada peserta menggunakan beberapa teknik penting, seperti sports climb, climb down, dan rappeling. Teknik sports climb yang menjadi teknik wajib pada latsar kali ini dilakukan di jalur 0 dan jalur 1, tepatnya di Blok D area pemanjatan Pantai Siung dengan jalur yang sudah dibuat oleh panitia secara aman dan sesuai prosedur. Sementara itu, teknik climb down diajarkan ketika peserta dapat turun dari puncak tebing dengan rasa aman dan terkendali. Terakhir, terdapat teknik rappeling yang dilakukan untuk mengajarkan kepada peserta teknik turun secara perlahan dengan menggunakan tali dan pengaman yang kuat. Teknik yang berada di jalur 2 ini menjadi teknik yang opsional dilakukan oleh peserta. Meskipun begitu, tetap terdapat beberapa peserta yang mencoba teknik tersebut. Pemanjatan dengan beberapa teknik ini harapannya dapat menguji keterampilan dan kekuatan fisik peserta.
Penulis : Rachmadesti Salwa Nurkarima
Editor : Tasya Cahya Ananda