MAPALA GEGAMA UGM Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi
Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi

Wiramuda XXXIX dan XL Berhasil Merasakan Cacat Batuan Tebing Pantai Siung

Wiramuda XXXIX dan XL Berhasil Merasakan Cacat Batuan Tebing Pantai Siung

Sabtu-Minggu, 17-19 Februari 2023 telah melaksanakan kegiatan Latihan Dasar (LATSAR) di Pantai Siung Kecamatan Tepus, Desa Purwodadi, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang diadakan oleh Divisi Panjat Tebing GEGAMA ini bersifat wajib diikuti oleh seluruh anggota wiramuda GEGAMA sebagai rangkaian pendidikan secara langsung di alam terbuka. Kegiatan yang dilakukan sebagai lanjutan dari kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar (DIKLATSAR) ini bertujuan untuk memberikan dan mengasah kemampuan setiap anggota wiramuda dalam berdinamika di alam terbuka seperti di Tebing Pantai Siung. Kemampuan operasional dalam berkegiatan dapat diperoleh dengan memahami dan mempelajari setiap teknik serta keahlian yang diperlukan selama melakukan kegiatan rafting secara langsung. Kemampuan manajemen dalam berkegiatan dapat diperoleh dengan memahami dan mempelajari setiap melakukan persiapan mulai dari sebelum hingga sesudah berkegiatan. Dipilihnya Tebing Pantai Siung karena keadaan cacat batuan tebing yang mendukung untuk dilakukan pemanjatan sebagai pengenalan pemanjatan di alam terbuka

Kegiatan LATSAR Panjat Tebing diikutii oleh tiga belas anggota Wiramuda gegama dan tuju anggota akti gegama. Anggota wiramuda gegama yang mengikuti LATSAR Panjat Tebing yaitu Ryana (Idep), Maheswari (Peni, Jariyan (Torong), Elma (Rintip), Clara (Rikuh), Stefani (Karih), Baihaqi (Katur), Furqon (Celung), Tri (Juwis), Salma (Menik), Salsabila (Kepek), Aprillia (Jeprak), Imam (Tulup), Mahd (Mandau). Sedangkan Anggota aktif gegama yang mengikuti kegiatan tersebut yaitu Pudy (Ligu), Majid (Gatheng), Wafiq (Sepa), Arfi (Pakur), Zahra (Tembon).

Materi yang diberikan untuk LATSAR Panjat Tebing antara lain pemanjatan sport, teknik leader-belayer, etika dan bahaya tebing serta pengenalan lingkungan geomofologi tebing dan pesisir yang terdapat di Pantai Siung. Terdapat beberapa manfaat ketika melakukan kegiatan sport climbing yang pertama yaitu dapat menggerakan seluruh otot tubuh. Sport climbing akan melatih otot tangan, kaki, hingga perut karena otot-otot pada bagian tesebut bekerja maksimal agar tubiuh dapat tetap bertahan dan menempel pada tebing hingga top runner. Manfaat yang kedua yaitu dapat menyehatkan jantung dan paru-paru karena aktivitas pemanjatan sudah pasti memicu jantung dan paru-paru untuk berkerja lebih keras dari sebelumnya. Adrenalin yang muncul ketika melakukan pemanjatan sport membuat detak jantung semakin cepat sehingga bagus untuk kesehatan jantung. Manfaat ketiga yaitu dapat meningkatkan koordinasi tubuuh dan otak, hal tesebut karena aktivitas pemanjatan memerlukan pemirikan yang cepat untuk menaruh pegangan tangan dan pijakan kaki yang benar agar tidak terjatuh. Hal tersebut berarti seluruh tubuh termasuk mata dan pikiran akan menajdi terfokus pada tujuan yang ingin dicapai.

Dalam hal ini anggota wiramuda diwajibkan untuk mengkuti seluruh rangkaian kegiatan materi sedangkan anggota aktif tetap boleh mengikuti kegiatan materi namun tidak bersifat wajib. Pemberian materi dilakukan dalam rentang waktu dua hari yaitu tanggal 18-19 Februari 2023. Hari pertama tanggal 18 Februari 2023 diikuti oleh Peni, Idep, Rintip, Torong, Rikuh, Karih sebagai penerima materi dan Gatheng selaku Kepala Divisi Panjat Tebing sebagai pemateri. Idep, Peni, Rintip, Rikuh dapat mengikuti seluruh pemberian materi sedangkan torong dan karih hanya dapat mengikuti pembeian materi etika dan bahaya tebing serta materilingkungan geomorfologi tebing dan pesisir pantai siung. Rintip, Rikuh, Idep, dan Peni berhasil merasakan cacat batuan tebing Pantai Siung serta mencapai rop runner. Terlihat kebahagiaan yang terekspresikan setelah mereka berhasil menaklukan tebing pantai siung BLOK D. Rintip sebagai salah satu peserta pemanjatan pada tanggal 18 Februari 2023 memberikan testimoni “Rekor terbaik, ga nyangka bisa sampe top, masih sering panik, overall jalur 1 enak, jalur 2 berat + fisik belum kuat, tangan ga kuat mengangkat badan, belaying udah lebih baik daripada di wall, bisa mengontrol slack dan push, materi lingkungan geomorfologi tebing dan pesisirnya masuk dan enteng”.

Kegiatan Hari kedua tanggal 19 Februari 2023 diikuti oleh delapan anggota wiramuda, yaitu Katur, Celung, Juwis, Menik, Kepek, Jeprak, Tulup, dan Mandau. Seluruh anggota wiramuda berhasil melakukan pemanjatan sport, menjadi leader dan belayer. Sama seperti teman-teman anggota wiramuda yang melakukan pemanjatan di tanggal 18 Februari 2023, kedelapan anggota wiramuda yang berkegiatan di tanggal 19 Februari 2023 juga berhasil menaklukan cacat batuan tebing pantai siung dengan mencapai top runner. Keberhasilan pemanjatan yang telah dilakukan oleh anggota Wiramuda XXXIX dan XL tak luput dari cuaca cerah yang mendukung untuk dilakukan pemanjatan serta para peserta kegiatan yang sangat antusias dalam menjajal cacat batuan tebing Pantai Siung. Jeprak salah satu peserta kegiatan LATSAR tanggal 19 Februari 2023 tidak menyangka bahwa dirinya mampu mencapai top runner. Hal tersebut ia ungkapkan melalui testimoninya ” naiknya agak takut agak susah, kesulitan pas milih pegangan tangan, bisa sampe atas walaupun lama, pas turun lebih enak drpd naik, materi lingkungan seru dan jd paham, agak ga nyangka bisa sampe puncak” ucap Jeprak.

Penulis: Pudiastowo