Sabtu-Minggu, 30-31 Oktober 2021 – Telah dilaksanakan kegiatan pemantapan Materi Dasar (MATRAS) di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan yang diadakan oleh Divisi Arung Jeram GEGAMA ini bersifat wajib diikuti oleh seluruh anggota wiramuda GEGAMA sebagai rangkaian pendidikan secara langsung di alam terbuka. Kegiatan yang dilakukan sebagai lanjutan dari kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar (DIKLATSAR) ini bertujuan untuk memberikan dan mengasah kemampuan setiap anggota wiramuda dalam berdinamika di alam terbuka seperti di Sungai Elo serta meningkatkan kemampuan materi dasar seperti operasional dan manajemen berkegiatan. Kemampuan operasional dalam berkegiatan dapat diperoleh dengan memahami dan mempelajari setiap teknik serta keahlian yang diperlukan selama melakukan kegiatan rafting secara langsung. Kemampuan manajemen dalam berkegiatan dapat diperoleh dengan memahami dan mempelajari setiap melakukan persiapan mulai dari sebelum hingga sesudah berkegiatan. Dipilihnya Sungai Elo sebagai tempat dilakukannya kegiatan arung jeram karena memiliki badan sungai yang masih asri dan tentunya tidak beresiko tinggi untuk diarungi.
Kegiatan MATRAS Divisi Arung Jeram yang ditujukan kepada anggota wiramuda Diklatsar XXXVIII GEGAMA ini diikuti oleh 11 anggota wiramuda, yaitu Majiid (Gatheng), Wafiq (Sepa), Zakiyatul (Canang), Rifki (Tembing), Annis (Asak), Fahri (Posoy), Pudyastowo (Ligu), Azizah (Randai), Igoh (Dampu), dan Rizki (Dakon); 3 anggota aktif yakni Haris (Baito), Tuhu (Jukung), Gita (Lepa), Djody (Mandar) dan Agasi (Sakai). Selama kegiatan MATRAS Divisi Arung Jeram ini dilakukan pemaparan dan pelatihan materi yang meliputi teknik dasar mendayung, Scouting, dan Self-Rescue. Teknik dasar mendayung terdiri dari dayung maju, dayung mundur, dayung tarik, dan dayung pancung. Teknik dasar mendayung sangat penting diketahui agar laju dan arah perahu dapat terkendali dengan baik. Setelah mempraktikkan teknik dasar mendayung, seluruh wiramuda secara bergantian melakukan pengintaian untuk memastikan kondisi sungai yang akan dilalui. Teknik pengintaian tersebut dikenal dengan istilah scouting. Scouting bertujuan untuk menganalisis tingkat kesulitan jeram dan menentukan jalur yang akan dilewati oleh perahu. Selanjutnya adalah pelatihan self-rescue berupa flip-flop dan renang jeram. Pelatihan flip-flop dilakukan untuk memberikan gambaran cara penyelamatan diri pada saat kondisi perahu terbalik, sedangkan pelatihan renang jeram dilakukan untuk memberikan gambaran cara penyelamatan diri ketika seseorang terjatuh dari perahu pada saat pengarungan. Selain itu, para peserta kegiatan MATRAS ini juga mendapatkan materi lingkungan berupa klasifikasi sungai, bentuk lahan fluvial.
Hujan yang mengguyur daerah sekitar Sungai Elo menyebabkan debit sungai menjadi lebih tinggi daripada biasanya. Hal tersebut menyebabkan kecepatan air meningkat dan jeram menjadi lebih menantang. Meskipun demikian, situasi tetap terkendali karena para wiramuda mempraktikkan teknik yang telah diajarkan dengan baik dan tetap bersikap tenang. Para wiramuda pun sangat antusias dan bersemangat pada saat menerima pemaparan materi dan juga pelatihan.
Penulis : Aisyah