SRT atau Single Rope Technique merupakan salah satu teknik pemanjatan menggunakan 1 tali statis yang biasa digunakan untuk menaiki pohon yang memiliki cabang batang yang kuat. SRT juga dapat digunakan untuk menuruni pohon. Oleh karena itu, SRT juga diadopsi untuk kegiatan penelusuran gua vertikal. Dinding gua yang licin dan kebanyakan sulit dituruni dengan teknik memanjat (climb down) membuat SRT dibutuhkan dalam penelusuran gua vertikal.
Pendidikan SRT yang dilaksanakan pada 27 Februari 2021 diikuti oleh Rote, Sakai, lawar, Embal, Epe, Lepa, dan Jukung. Kegiatan ini berlangsung di Gua Sibodak, Desa katerban, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Purworejo. Pendidikan ini menekankan pada materi variasi lintasan. Variasi lintasan merupakan aneka macam bentuk lintasan yang ada dengan menyesuaikan kondisi gua. Variasi lintasan yang digunakan pada pendidikan ini adalah Intermediate, deviasi, dan simpul. Intermediate yang digunakan berada diantara back up ancor yang berada di pohon dengan main ancor yang terletak di morfologi tonjolan batu di mulut gua. Deviasi dibuat menggunakan sling dari webbing dan satu paket COS dan CONS yang diletakkan pada batu tanduk di dalam gua guna menghindari terjadinya friksi (adanya gesekan) antara tali dengan dinding gua. Sedangkan simpul yang digunakan merupkan simpul kupu kupu pada akhir lintasan.
Pendidikan yang dilaksanakan pada 27 Februari 2021 ini dimaksudkan untuk mendidik dua anggota wiramuda, yaitu Jukung dan Lepa. Kedua wiramuda ini setidaknya sudah menyelesaikan pendidikan variasi lintasan ini pada pendidikan ini. Jukung dan Lepa berhasil menuruni gua dalam waktu rata-rata 17 menit dan naik dengan rata-rata waktu 30 menit. Selain menyelesaikan pendidikan variasi lintasan, kedua wiramuda ini juga melakukan penelusuran gua dengan mengamati morfologi dan keanekaragaman hewan dalam gua. Gua Sibodak memiliki beberapa morfologi hasil proses pelarutan gamping yang dapat diidentifikasi, berupa straw, stalagtit, stlagmit dan gordyn. Selain itu, gua ini juga memiliki beberapa satwa yang tinggal di dalam gua, seperti kelelawar, jangkrik, katak, dan kepiting.
Pendidikan SRT variasi lintasan di Gua Sibodak menghasilkan 2 wiramuda yang siap melakukan penelusuran gua vertical dengan teknik SRT dan variasi lintasannya, meskipun masih belum bisa melakukan Rigging. Selain menghasilkan 2 wiramuda caving yang memiliki ilmu variasi lintasan, kegiatan ini juga menambah wawasan speologi di Gua Sibodak. Pengetahuan morfologi gua dan bentukan bentukannya menjadi tambahan ilmu dan wawasan bagi kedua wiramuda. Selain itu, wawasan tentang keanekaragaman satwa di dalam gua ini juga menjadi poin tambahan bagi kedua wiramuda ini.
Penulis : Tuhu Satrio Nugroho