MAPALA GEGAMA UGM Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi
Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi

Perjalanan Kembali ke Basecamp : Penyelamatan Survivor di Bukit Sikunci

Upaya Penyelamatan Survivor di Bukit Sikunci

Komunikasi dengan Tim Basecamp

Setiap kegiatan di alam bebas pastinya memiliki risikonya masing-masing, terutama jika berkegiatan di area hutan dan gunung. Bahaya yang sering dialami di area hutan dan gunung adalah tersesat atau tidak tahu arah, sehingga dilaporkan berita orang hilang. Oleh karena itu, pada Pendidikan Lanjut (DIKJUT) 2 Divisi Hutan Gunung GEGAMA dipraktikkan materi E-SAR (Explore-Search and Rescue) atau dapat diartikan sebagai kegiatan eksplor dan mencari korban yang hilang tersesat di area hutan atau gunung. Korban yang dicari tersebut dikenal dengan nama “survivor”.

DIKJUT 2 Divisi Hutan Gunung GEGAMA dilaksanakan di Bukit Sikunci, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari satu malam pada tanggal 21 dan 22 Juni 2024. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga tim, yaitu tim BC (basecamp), tim korban, dan tim SRU (Search and Rescue Unit). Tim BC terdiri atas Zakiyatul (Canang), Ryana (Idhep), Aprilia (Jeprak), dan Maulydia (Mundhu) membantu mengarahkan pergerakan tim SRU untuk mencari lokasi korban yang diperkirakan dengan komunikasi dua arah menggunakan HT (Handy Talkie).

Tim SRU terdiri atas empat anggota Wiramuda Diklatsar XLI GEGAMA Divisi Hutan Gunung, yaitu Natan (Madi), Allyssa (Sepah), Aufa (Kacer), Ainna (Punai) dan ditemani serta diawasi oleh tiga pengawas, yaitu Furqon (Celung), Salma (Menik), dan Haqi (Katur). Tim tersebut melakukan pergerakan sesuai instruksi dari tim BC yang diperoleh melalui komunikasi dua arah pada HT. Informasi yang diperoleh adalah jarak yang harus ditempuh oleh tim pada arah sekian derajat melalui pembacaan kompas.

Pengolahan data manual pada peta cetak

Instruksi dari tim BC diolah manual menggunakan peta dan protaktor bertali yang telah disiapkan dan dibawa oleh masing-masing anggota tim SRU. Dalam pergerakannya, tim SRU menemukan barang tercecer yang kemungkinan merupakan milik korban. Lokasi ditemukannya barang terduga milik korban akan diberi tanda atau marker.

Tim SRU bergerak pada pukul 16.00 WIB diantar oleh tim BC menuju titik awal keberangkatan dan ketika jam menunjukkan tepat pukul 17.00 WIB, tim SRU harus beristirahat di manapun mereka berada. Dalam pergerakan mencari korban ini, tim SRU hanya bermalam dengan menggunakan flysheet saja. Hal ini bertujuan mempermudah pergerakan tim. Pergerakan dilakukan dengan berjalan berjarak atau menyisir lokasi dan memotong jalur kompas untuk menemukan korban atau petunjuk korban.

Pemberian marker di lokasi ditemukannya barang korban

Keesokan harinya, tim SRU melanjutkan pencarian korban pada pukul 07.15 WIB, masih dengan arahan oleh tim BC. Kondisi vegetasi pada hutan tergolong agak rapat disertai dengan perkebunan milik warga setempat. Medan yang dilalui bervariasi mulai dari landai, terjal, dan curam. Pada akhirnya, proses pencarian korban terus berlanjut hingga kurang lebih pukul 11.30 WIB. Adapun korban terdiri atas Humai (Pleci), Nicky (Gemak), dan Tri (Juwis) ditemukan dalam kondisi kelelahan. Dengan demikiran, tim SRU mengecek dan mengobati korban yang mengalami luka-luka. Setelah semua penanganan dilakukan, tepat pada pukul 12.15 WIB, tim SRU mendampingi korban untuk pulang ke BC.

 

——————————————–

Penulis : Aufa Nasywa Fawwaz M

Editor : Clara Alverina