Cahaya, Gelap, dan Kisah Perjuangan yang Tersembunyi di Lorong Sunyi Gua Sibodak
Divisi Penelusuran Gua GEGAMA telah melaksanakan serangkaian kegiatan Pendidikan Lanjut (DIKJUT) 2 pada 18-20 Juli 2025 tepatnya di Gua Sibodak, Purworejo, Jawa Tengah. Pendidikan Lanjut (DIKJUT) merupakan program pendidikan tingkat lanjutan yang dijalankan oleh para Anggota Wiramuda XLII GEGAMA. Pendidikan lanjut ini bertujuan untuk memberikan materi lanjutan khususnya dalam memperdalam keterampilan teknis setiap divisi operasional. Dalam divisi penelusuran gua sendiri materi lanjutan yang dipraktikkan berupa rigging dan cleaning pada gua vertikal. Kegiatan DIKJUT 2 Divisi Penelusuran Gua diikuti oleh 11 anggota dengan nama-nama sebagai berikut Sintya (Sikep), Dipta (bayan), Nicky (Gemak), Humai (Pleci), Larasati (Tuntut), Naufal (Tulup), Ami (Anai), Aurell (Wampu), Abbas (Gasan), Fadhil (Digul), dan Ikhsan (Mapi).

Materi rigging merupakan salah satu materi utama dalam pendidikan ini. Rigging adalah proses pemasangan jalur tali pada gua vertikal. Pembuatan jalur ini dilakukan dengan menentukan anchor yang tepat pada beberapa titik. Wiramuda XLII belajar dalam memilih posisi main anchor serta back-up anchor. Dalam pemasangan anchor ini melibatkan penggunaan sistem serta peralatan khusus seperti webbing, carabiner, serta beberapa jenis simpul. Simpul delapan digunakan untuk menghubungkan webbing yang telah diikat dengan simpul pita pada backup anchor maupun main anchor dengan menggunakan carabiner. Sebelum dibuat main anchor dilakukan pembuatan jalur intermediate untuk menghindari gesekan dengan dinding gua. Kemudian, setelah turun dari gua dilakukan pembuatan deviasi. Deviasi merupakan suatu teknik untuk mengubah arah lintasan tali dengan mengubah posisi tali menggunakan anchor tambahan. Deviasi biasa dibuat dengan menggunakan webbing yang ditempatkan pada batu berlubang, lalu dikaitkan ke tali utama dengan carabiner. Setelah itu, perlu membuat simpul kupu-kupu menjelang akhir lintasan guna menjadi stopper.
Setelah jalur tali telah terpasang dengan aman oleh rigging man. Kemudian, second man turun dengan menggunakan metode Single Rope Technique (SRT) untuk menguji serta mengecek kembali semua anchor dan simpul terpasang dengan baik. Second man juga memperhatikan situasi sekitar sepanjang jalur, memastikan tidak terdapat rintangan atau potensi bahaya baru yang muncul selama penelusuran.

Selain rigging, materi cleaning juga menjadi materi yang dipraktikkan dalam pendidikan ini. Cleaning merupakan proses pembongkaran jalur rigging setelah jalur selesai digunakan. Proses ini dilakukan dengan melepas satu-persatu simpul serta peralatan yang digunakan secara bertahap dari bawah hingga atas, sambil memasukkan tali pada tackle bag. Materi ini mengajarkan kedisiplinan dan tanggung jawab karena semua peralatan harus dilepas, tidak boleh tertinggal satupun di dalam gua demi mencegah kerusakan lingkungan.
Selama pelatihan, pengawasan ketat dari anggota senior dilakukan untuk memastikan bahwa setiap prosedur dijalankan dengan tepat dan aman. Peserta juga diajarkan bagaimana menghadapi tantangan, baik fisik maupun mental, seperti rasa lelah saat mendaki tali dan ketakutan saat menuruni gua sendirian. Secara keseluruhan, pendidikan lanjutan divisi caving di Goa Sibodak tidak hanya mengajarkan teknik dasar gua vertikal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai etika dalam menjaga kelestarian lingkungan gua serta rasa tanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan anggota tim. Dengan selesainya DIKJUT 2 Divisi Penelusuran Gua ini, tidak membuat semangat kami luntur tetapi,
semakin menyala layaknya cahaya remang yang menembus kegelapan gua
Penulis: Hamna Attirami
Editor: Tasya Cahya Ananda