MAPALA GEGAMA UGM Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi
Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi

Arus Deras Bukan Penghalang, Taklukkan Sungai Elo dengan Keberanian

Arus Deras Bukan Penghalang, Taklukkan Sungai Elo dengan Keberanian

 

Divisi Arung Jeram GEGAMA telah sukses menyelesaikan Pendidikan Lanjut (DIKJUT) 1 pada Minggu, 4 Mei 2025 di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah. Pendidikan lanjut (DIKJUT) merupakan bagian dari pendidikan wajib yang ditujukan kepada anggota Wiramuda DIKLATSAR XLII GEGAMA. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari materi ruang, latihan basah, survei, dan kegiatan DIKJUT. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan materi lanjutan dari materi dasar yang telah disampaikan sebelumnya, sekaligus untuk melatih keberanian dan membangun kesadaran diri wiramuda terhadap lingkungan sekitar.

Kegiatan DIKJUT 1 Divisi Arung Jeram diikuti oleh 22 Anggota GEGAMA dengan 14 anggota Wiramuda yaitu Yoel (Pawan), Dion (Tallo), Rafli (Toru), Nabila (Serai), Ino (Sampit), Jeihan (Opak), Fariel (Bone), Melati (Kandis), Leyna (Rokan), Aurell (Wampu), Aurora (Apung), Caca (Timor), Sasa (Rumbai), dan Nicky (Gemak), serta 8 Anggota Biasa yang Aktif GEGAMA yaitu Rahma (Soppe), Mahad (Mandau), Furqon (Celung), Ryana (Idhep), Haqi (Katur), Nindy (Cegar), Ardra (Banggai), dan Sintya (Sikep).

Adapun materi yang disampaikan dan dipraktekkan meliputi materi dasar seperti renang jeram, flip flop, teknik dayung dasar (dayung maju, dayung mundur, dayung tarik, dan dayung pancung), serta materi lanjutan seperti Z-drag, teknik dayung skipper (dayung C, dayung block, dan dayung J-stroke), serta skippering. Pengarungan dilakukan sebanyak dua kali. Pengarungan pertama berfokus pada praktek materi lanjutan. Diawali dengan renang jeram yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada jeram titik start dan jeram rest area. Renang jeram meliputi renang aktif dan renang pasif. Renang aktif dilakukan untuk memposisikan diri sebelum memasuki jeram dan melawan arus untuk menepi ke pinggir sungai, sedangkan renang pasif dilakukan saat memasuki jeram dengan posisi kaki di atas setara dengan badan. Keterampilan ini perlu dikuasai untuk menghadapi kemungkinan resiko terjatuh dari perahu saat pengarungan. 


Flip flop merupakan teknik membenarkan posisi perahu dari posisi terbalik ke posisi normal (flip) atau sebaliknya (flop). Keterampilan ini diperlukan untuk menghadapi resiko terbaliknya perahu saat melewati jeram. Selain itu, terdapat juga kondisi seperti tersangkutnya perahu. Z-drag merupakan teknik untuk me-rescue perahu yang tersangkut dan tidak bisa bergerak. Praktek Z-drag dilakukan menggunakan peralatan berupa webbing, throwing bag, carabiner oval screw (COS), carabiner delta screw (CDS), carabiner delta non-screw (CDNS), croll, jummar, dan pulley yang diinstalasi pada sebuah anchor berupa batu atau pohon dan disambungkan pada tali kapal.

Pengarungan kedua berfokus pada praktek dayung skipper dan skippering. Skippering merupakan teknik penguasaan perahu oleh satu orang yang dipercaya untuk mengambil alih dalam mengendalikan perahu yang biasa disebut sebagai skipper. Skippering dilakukan dengan menggunakan teknik dayung skipper yaitu dayung C, dayung block, dan dayung J-stroke. Dayung C dilakukan dengan membentuk huruf c terbalik ke arah perahu yang berfungsi untuk mengarahkan perahu ke kiri. Untuk mengarahkan perahu ke kanan dilakukan menggunkan dayung block yang diambil dari arah belakang perahu ke depan mengikuti bentuk perahu. Adapun untuk dayung J-stroke dilakukan untuk memajukan perahu dengan perpaduan gerakan dayung maju kemudian diakhiri dengan dayung block untuk membenarkan posisi kapal yang berbelok. Menjadi skipper bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Selain keterampilan dalam mendayung, diperlukan juga keahlian dalam menguasai ATM yaitu Angle, Timing, and Momentum untuk bisa mengendalikan perahu dengan baik saat melewati rintangan di dalam jeram, seperti pillow dan stopper tanpa hambatan yang berarti. 

Kegiatan DIKJUT 1 tidak hanya untuk melatih kekuatan fisik, tetapi juga sebagai sarana untuk melatih kerja sama, meningkatkan solidaritas, serta keakraban antar anggota GEGAMA. Seperti yang terkandung dalam slogan “Arus Deras Gas!”, arus yang deras dan berbagai rintangan yang ada pada setiap jeram yang dilewati bukanlah suatu penghalang. Berbekal keberanian dan semangat kebersamaan, rintangan demi rintangan dapat dengan mudah ditaklukkan. 

 

Penulis : Putri Yuwan Ginong Pratidina

Editor : Tasya Cahya Ananda