MAPALA GEGAMA UGM Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi
Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi

Mengungkap Keindahan Tersembunyi di Gua Pengilen

Mengungkap Keindahan Tersembunyi di Gua Pengilen

Yogyakarta, 1 September 2023 – Sebanyak 11 anggota wiramuda GEGAMA Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan Latihan Dasar (Latsar) Insidental Penelusuran Gua pada tanggal 1-2 September 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu syarat menjadi anggota aktif GEGAMA sehingga wajib diikuti oleh seluruh anggota Wiramuda GEGAMA yang belum mengikuti Latsar Penelusuran Gua sebelumnya.

Lokasi kegiatan berada di Gua Pengilen, sebuah gua horizontal yang terletak di Desa Wediutah, Kelurahan Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kab. Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta. Gua ini dalam kondisi kering karena bertepatan dengan musim kemarau sehingga cocok untuk melakukan kegiatan di dalamnya. Gua ini memiliki bagian lorong yang cukup luas dan tidak terlalu kompleks ornamen guanya sehingga cocok digunakan sebagai latihan pemetaan gua bagi pemula. Gua ini juga menawarkan berbagai ornamen gua, seperti stalaktit, stalagmit, straw, draperies, gourdam, dan pilar yang dapat diamati secara langsung oleh peserta.

Materi penelusuran gua yang diberikan kepada peserta Latsar Insidental meliputi teknik pemetaan gua, teknik penelusuran gua horizontal, biospeleologi dan ornamen gua, geomorfologi karst, serta fakta-fakta unik mengenai gua. Peserta juga diajarkan mengenai etika dan keselamatan dalam penelusuran gua sehingga menggunakan peralatan yang memadai, seperti helm, webbing, carabiner, dan baju lapangan. Materi pemetaan gua terdiri dari peranan tiap orang, teknik pemetaan, dan alat-alat yang digunakan. Peranannya berupa shooter (pembidik), stationer (titik yang dibidik), meterman (pengukur jarak), descriptor (pencatat angka), dan sketcher (pembuat sketsa gua). Teknik yang digunakan adalah metode forward karena mulut gua yang cukup sempit sehingga posisi shooter dan stationer tidak bergantian. Alat yang digunakan, yaitu klinometer, kompas bidik, meteran, alat tulis, dan kertas kalkir.

Peserta kegiatan sebanyak 11 orang, yakni anggota wiramuda XXXVIII, XXXIX, dan XL GEGAMA (Yordan [Pudhak], Furqon [Celung], Jariyan [Torong], Adi [Gamang], Ryana [Idhep], Tsalsa [Kepek], Laras [Tuntut], dan Stefani [Karih]) serta didampingi oleh anggota aktif (Rifki [Tembing], Kiki [Dakon], dan Nopal [Tulup]). Anggota wiramuda dibagi menjadi 2 tim dan didampingi oleh Tembing dan Dakon dalam melaksanakan kegiatan Latsar Insidental. “Ini menjadi pengalaman baru saya terkait pemetaan gua. Ternyata, di dalam gua tersimpan keindahan yang jarang orang ketahui. Chimneying cukup menantang dan memacu adrenalin. Saya harus berpegangan pada dinding gua yang licin dan berhati-hati agar tidak jatuh,” ujar Stefani, salah satu peserta kegiatan.

Selesainya kegiatan Latsar Insidental Penelusuran Gua ini, anggota Wiramuda GEGAMA telah menuntaskan salah satu rangkaian kegiatan pasca-Diklatsar kemarin serta menjadi modal awal untuk memetakan dan menelusuri gua lainnya. Kegiatan ini tidah hanya mengasah jiwa petualang dan kebersamaan kami, tetapi juga membuka mata kami mengenai keindahan dan keunikan ‘dunia’ bawah tanah di Gunungkidul.

Penulis: Jariyan Arifudin alias Torong