MAPALA GEGAMA UGM Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi
Sampai Batas Kami Tak Mampu Lagi

Eksplorasi Keindahan Sungai Elo

Divisi Arung Jeram GEGAMA telah melaksanakan rangkaian kegiatan Pendidikan Lanjut (DIKJUT) Divisi Arung Jeram. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari Survei, Pemberian Materi Ruang, Latihan, dan kegiatan DIKJUT. Kegiatan survei dilakukan pada hari Minggu, 4 September 2022 di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan survei ini bertujuan untuk menentukan lokasi-lokasi yang akan digunakan pada kegiatan DIKJUT 1 dan DIKJUT 2 yaitu lokasi renang jeram, lokasi pemetaan jeram (mapping), dan lokasi rescue Z-Drag. Selain itu, dilakukan estimasi waktu kegiatan seperti portagging, pemanasan, pengarungan, dan lainnya. Kegiatan survei DIKJUT ini diikuti oleh 6 anggota GEGAMA yang terdiri dari 2 anggota wiramuda yaitu Igoh (Dampu) dan Aisyah (Dende) serta 4 Anggota Aktif yaitu Haris (Baito), Rahma (Soppe), Aulia (Amplang), dan Diki (Lempok).  Kegiatan ini dilakukan 2 kali pengarungan.

Hari Minggu, 11 September 2022, Divisi Arung Jeram GEGAMA melaksanakan kegiatan Pendidikan Lanjut 1 (DIKJUT 1) dengan 2 kali pengarungan. Kegiatan yang dilakukan pada DIKJUT 1 ini adalah materi pemetaan jeram (mapping) dan pemantapan kemampuan skippering. Kegiatan ini diikuti oleh 14 anggota GEGAMA yang terdiri dari 6 anggota wiramuda yaitu Aisyah (Dende), Alwanda (Silem), Igoh (Dampu), Annis (Asak), Radell (Badik), dan Mahad (Mandau); 7 Anggota Aktif yaitu Haris (Baito), Rahma (Soppe), Ara (Tembon), Diki (Lempok), Majiid (Gatheng), Wafiq (Sepa), dan Afif (Polong); dan 1 PAGEGA yaitu Djody (Mandar).

Materi pemetaan jeram (mapping) dilakukan pada pengaruhan pertama di rest area. Materi yang diberikan oleh pemateri yaitu hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pemetaan jeram seperti bentuk jeram (pillow atau stopper), arah arus, informasi tepi peta yang mencakup judul, lokasi pemetaan, orientasi arah, tanggal pembuatan, cuaca saat pembuatan, instansi pembuat peta, dan lainnya yang disesuaikan dengan kaidah kartografi. Setelah materi diberikan, anggota wiramuda melakukan pemetaan jeram menggunakan kertas kalkir dan pensil saat itu juga.

Pemantapan kemampuan skippering dilakukan oleh anggota wiramuda dari Divisi Arung Jeram yaitu Alwanda (Silem), Aisyah (Dende), Igoh (Dampu), dan Annis (Asak). Pemantapan skippering ini bertujuan untuk melatih dan membuat skipper menjadi terbiasa dalam mengendalikan perahu dengan Gerakan J-stroke, C, dan Blok. Selain mengendalikan perahu, pemantapan skippering juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan scouting atau pemantauan sebelum memasuki suatu jeram.

Hari Minggu, 18 September 2022, Divisi Arung Jeram GEGAMA melakukan kegiatan Pendidikan Lanjut 2 (DIKJUT 2) di Sungai ELO, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan DIKJUT 2 Arung Jeram ini bersifat wajib bagi anggota wiramuda Divisi Arung Jeram sebagai lanjutan dari Pendidikan Materi Dasar (MATRAS). Kegiatan ini berlangsung dari pagi sampai sore hari dengan dua kali pengarungan. Kegiatan yang dilakukan pada DIKJUT 2 adalah materi rescue lanjut dan pemantapan skippering. Kegiatan ini diikuti oleh 13 anggota GEGAMA yang terdiri dari 6 anggota wiramuda yaitu Annis (Asak), Aisyah (Dende), Alwanda (Silem), Igoh (Dampu), Kiki (Dakon), dan Dea (Bekel); 6 Anggota Aktif yaitu Rifky (Tembing), Zakiyatul (Canang), Haris (Baito), Rahma (Soppe), Gita (Lepa), dan Diki (Lempok); serta 1 PAGEGA yaitu Djody (Mandar).

Materi rescue Z-Drag dilakukan pada saat pengarungan pertama di jeram flat setelah jembatan pertama. Rescue Z-Drag dilakukan di area jeram karena perahu yang tersangkut umumnya terjadi di area jeram karena banyaknya batuan stopper. Rescue Z-Drag diberikan guna membekali anggota wiramuda dari Divisi Arung Jeram yaitu Annis (Asak), Aisyah (Dende), Alwanda (Silem), dan Igoh (Dampu) ketika menghadapi perahu yang tersangkut dan tidak bisa bergerak. Rescue Z-Drag dilakukan dengan menarik perahu menggunakan alat-alat, seperti throwing bag, webbing, CDnS, perusik, croll, jummar, dan pulley. Pemberian materi rescue Z-Drag berupa cara memasang alat, cara menggunakan alat, dan cara menarik perahu dengan benar sampai perahu dapat ter-rescue. Selain itu, kegiatan rescue Z-Drag memerlukan anchor, seperti batu besar atau pohon yang kuat, tidak mudah bergeser, atau patah untuk memasang tali penambat dan alat-alat rescue. Pada kegiatan ini, semua anggota wiramuda dari Divisi Arung Jeram ditugaskan untuk melakukan rescue Z-Drag secara bergantian dengan estimasi waktu 30 menit per-orang, namun pada kenyataannya setiap peserta mampu menyelesaikan dengan waktu yang lebih singkat. Debit sungai selama kegiatan DIKJUT 2 Divisi Arung Jeram tidak terlalu deras sehingga banyak stopper dan pillow yang muncul dan membuat perahu sering tersangkut ketika melewati jeram. Kondisi ini cocok digunakan untuk materi rescue lanjut yang membutuhkan stopper besar agar perahu mudah disangkutkan.

Penulis : Annisa Arni Dewi & Aisyah