Diklatsar merupakan acara tahunan rutin Mapala GEGAMA sebagai ajang regenerasi dalam penerimaan anggota wiramuda baru. Adanya bencana pandemi Covid-19 tentunya menghambat beberapa pelaksanaan yang biasa dilakukan secara langsung di lapangan. Oleh karena itu, Mapala GEGAMA memutuskan untuk melaksanakan DIKLATSAR XXXVIII GEGAMA pada tahun ini secara daring. Adapun tahapan yang dilakukan pada diklatsar kali ini yakni pendaftaran, tes potensi fisik, tes wawancara, materi ruang, proyek mandiri, dinamika kelompok, dan pelantikan.
Panitia berusaha memfasilitasi calon anggota wiramuda dengan melakukan opsi terbaik di masa pandemi ini agar materi yang ada dapat tersampaikan dengan baik, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Panitia juga melakukan pengambilan video di lapangan terkait simulasi kegaitan operasional seperti Hutan Gunung, Panjat Tebing, Penelusuran Gua, dan Arung Jeram. Hal ini dilakukan agar calon anggota wiramuda memiliki pemahaman terkait penerapan materi yang biasa dilakukan di lapangan.
DILATSAR XXXVIII GEGAMA memiliki tahapan baru dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni adanya proyek mandiri. Pada proyek ini, calon anggota wiramuda ditugaskan untuk mencari tokoh yang berhubungan dengan keempat divisi di GEGAMA, dimana hal ini berkaitan dengan perjalanan hidup dan capaian tokoh yang dipilih. Tugas proyek mandiri tersebut dijadikan output dalam dinamika kelompok berupa poster yang di upolud melalui media Instagram.
Pelantikan para calon anggota wiramuda menjadi acara puncak dalam tahapan diklatsar. Calon anggota wiramuda yang dilantik menjadi Wiramuda DIKLATSAR XXXVIII GEGAMA berjumlah 16 orang. Pelantikan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Januari 2021 dimana calon anggota wiramuda yang berada di Yogyakarta menjadi perwakilan langsung, sedangkan yang lainnya melalui media zoom. Seperti biasa, pelantikan juga dihadiri oleh anggota GEGAMA, Wakil dari Fakultas Geografi dan Paguyuban Alumni GEGAMA (PAGEGA).
Wiramuda DIKLATSAR XXXVIII GEGAMA terdiri atas 8 mahasiswa dan 8 mahasiswi aktif yang berasal dari tiga prodi di Fakultas Geografi UGM. Berikut nama-nama wiramuda tersebut.
- Azizah Setianingrum alias Randai (GEL 2020)
- Fahri Aryakusumo alias Posoy (GEL 2020)
- Muhamad Rifki Rafida alias Tembing (PW 2020)
- Aby Hafizh Sutrisno alias Gundu (KPJ 2020)
- Dea Amalia Sari alias Bekel (KPJ 2020)
- Muhammad Adrian Majiid alias Gatheng (PW 2020)
- Aisyah alias Dende (KPJ 2020)
- Pudyastowo alias Ligu (GEL 2020)
- Adi Ariska alias Gamang (KPJ 2020)
- Wafiq Nur Azizah alias Sepa (GEL 2020)
- Rizki Nurvitasari alias Dakon (KPJ 2020)
- Igoh Dayaning Adiwibowo alias Dampu (KPJ 2020)
- Annisa Arni Dewi alias Asak (KPJ 2020)
- Alwanda Putri Parmitasari alias Silem (KPJ 2020)
- Muhammad Azzam alias Ukau (KPJ 2020)
- Zakiyatul Miskiyah alias Canang (GEL 2020)
Adapun nama angkatan dari Wiramuda DIKLATSAR XXXVIII GEGAMA berupa Narendra Rakajati Syandana Amerta yang disingkat menjadi RAKANDA. Nama terdiri dari kata “narendra” yang berarti pemimpin, “raka” yang berarti keteguhan, kebijaksanaan, “jati” yang berarti kuat, kokoh, “syandana” yang berarti mengalir terus, dan “amerta” yang berarti abadi. Oleh karena itu, RAKANDA berarti pemimpin yang memiliki Kebijaksanaan, Kekuatan, dan Kerendahan Hati yang Mengalir Terus Sepanjang Masa.
Penulis: Zakiyatul Miskiyah
Penyunting: Alvina Selly Camila